cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Habitat
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : 08535167     EISSN : 23382007     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 26, No 3 (2015)" : 5 Documents clear
ANALISIS EFEKTIVITAS KINERJA DALAM KLASTER AGROINDUSTRI MAKANAN RINGAN DI KOTA MALANG Mustaniroh, Siti Asmaul; Santoso, Imam
HABITAT Vol 26, No 3 (2015)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.801 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2015.026.3.17

Abstract

Pengembangan klaster makanan ringan merupakan salah satu usaha meningkatkan kinerja usaha agroindustry skala UMKM di Kota Malang. Studi ini dilakukan di sentra industri keripik tempe dan sentra industri marning jagung. Permasalahan utama sentra industri makanan ringan di Kota Malang antara lain; aspek manajemen, teknologi dan sistem produksi. Hal ini diduga menjadi salah satu penyebab belum efektifnya kinerja klaster. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh variabel manajemen, teknologi dan sistem produksi terhadap efektivitas kinerja klaster makanan ringan di Kota Malang. Metode analisis data menggunakan menggunakan permodelan GSCA. Hasil analisa menunjukkan  bahwa variabel manajemen dan teknologi berpengaruh secara signifikan terhadap sistem produksi. Namun, kedua variabel tersebut tidak berpengaruh langsung terhadap efektivitas kinerja dari klaster makanan ringan.
ANALISIS DAYA SAING EKSPOR KOPI INDONESIA DAN VIETNAM DI PASAR ASEAN 5 Zuhdi, Fadhlan; Suharno, Suharno
HABITAT Vol 26, No 3 (2015)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.047 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2015.026.3.18

Abstract

Selama 14 tahun terakhir, ekspor kopi Indonesia dan Vietnam terus mengalami pertumbuhan khususnya pada jenis kopi HS 090111 (Coffee, not roasted, not decaffeinated) ke pasar ASEAN 5. Pertumbuhan tersebut didasari pada terus meningkatnya kuantitas serta nilai ekspor kopi Indonesia dan juga Vietnam dalam beberapa tahun terakhir. Diadakannya Asean Economic Community (AEC) pada awal tahun 2016 menstimulus eksportir kopi seperti Indonesia untuk tetap menjaga kuantitas ekspornya ke ASEAN 5 sehingga diperlukan sebuah analisa terkait daya saing produk kopi Indonesia di pasar ASEAN 5.Untuk mengetahui sejauh mana ekspor kopi Indonesia dan Vietnam mampu berdaya saing di pasar ASEAN 5, dilakukan analisis RCA (Revealed Comaparative Advantage) dan untuk mengetahui apakah suatu produk dalam performa yang dinamis atau tidak digunakan alat analisis EPD (Export ProductDynamics). Hasil analisis menunjukkan bahwa ekspor kopi Indonesia dan Vietnam di pasar ASEAN 5 memiliki daya saing dengan Indonesia memiliki nilai rata-rata RCA sebesar 10,16 dan Vietnam sebesar 53,44. Hal tersebut juga menunjukkan bahwa ekspor kopi Vietnam lebih memiliki daya saing jika dibandingkan ekspor kopi Indonesia. Sedangkan hasil analisis EPD menunjukkan bahwa perdagangan kopi Indonesia maupun Vietnam berada pada kuadran rising star yang berarti bahwa kinerja perdagangan ekspor berjalan cepat dan dinamis dimana tingkat pertumbuhan ekspor kopi Indonesia terus meningkat seiring dengan meningkatnya pangsa ekspor di ASEAN 5.Pemerintah diharapkan mampu untuk meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke pasar ASEAN 5 mengingat terus bertumbuhnya permintaan kopi dari pasar tersebut sehingga perlu diberlakukan sebuah kebijakan taktis yang mampu menstimulus para petani untuk memproduksi kopi secara lebih efisien.
ANALISIS VARIASI HARGA DAN INTEGRASI PASAR BAWANG MERAH DI JAWA BARAT Nuraeni, Dini; Anindita, Ratya; Syafrial, Syafrial
HABITAT Vol 26, No 3 (2015)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (346.915 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2015.026.3.19

Abstract

Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan seberapa jauh perubahan harga yang terjadi di pasar acuan akan menyebabkan terjadinya perubahan harga pada pasar pengikutnya. Namun, fluktuasi harga bawang merah yang sering terjadi dimanfaatkan oleh para pedagang untuk memanipulasi informasi harga di tingkat produsen sehingga transmisi harga dari pasar konsumen ke produsen cenderung bersifat asimetris. Hal ini mengindikasikan bahwa informasi harga belum tersalurkan dengan baik dan pasar tidak terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat variasi harga dan integrasi pasar bawang merah di Jawa Barat. Analisis koefisien variasi digunakan untuk menganalisis tingkat variasi harga dan pendekatan kointegrasi dengan model Vector Autoregression (VAR)/Vector Error Correction Model (VECM) untuk menganalisis integrasi pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat fluktuasi harga bawang merah di tingkat produsen, grosir dan eceran adalah tinggi dan tidak stabil. Hasil analisis integrasi pasar menunjukkan bahwa antara pasar produsen dan pasar grosir tidak terjadi integrasi pasar jangka panjang namun terintegrasi dalam jangka pendek. Antara pasar produsen dan pasar eceran terjadi integrasi pasar dalam jangka panjang namun dalam jangka pendek tidak terintegrasi. Antara pasar grosir dan pasar eceran terintegrasi baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
PERAN INDUSTRI PENGOLAHAN TEMBAKAU DALAM PEREKONOMIAN DAN PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN PONOROGO, JAWA TIMUR Ningrum, Dwi Rahayu; Toiba, Hery; Suhartini, Suhartini
HABITAT Vol 26, No 3 (2015)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.338 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2015.026.3.20

Abstract

Tembakau adalah salah satu komoditas penting dalam perekonomian Kabupaten Ponorogo. Tembakau menjadi bahan penunjang pengembangan potensi industri pengolahan tembakau di Kabupaten Ponorogo yang terdiri dari industri rokok dan tembakau olahan. Namun demikian, pengembangan industri pengolahan tembakau saat ini harus berhadapan dengan semakin maraknya gerakan anti rokok dan peraturan pemerintah tentang perlindungan terhadap produk tembakau, yakni PP No 109 Tahun 2012. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran industri pengolahan tembakau, yang meliputi kontribusi sektoral, keterkaitan dan efek multiplier dalam perekonomian serta penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Ponorogo. Metode analisis menggunakan analisis input-output dan Incremental Labor Output Ratio (ILOR). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Industri rokok berkontribusi relatif besar pada struktur permintaan, output dan ekspor, sedangkan kontribusi industri tembakau olahan dalam perekonomian cenderung kecil; 2) Kemampuan sektor tembakau olahan dalam menarik sektor hulunya kuat, sedangkan kemampuan industri rokok dan industri tembakau olahan dalam mendorong sektor hilirnya masih lemah; 3) Sektor tembakau olahan memiliki dampak pengganda output dan pendapatan yang relatif besar. Sementara itu, industri rokok memiliki dampak pengganda tenaga kerja relatif besar; 4) Nilai ILOR industri rokok dan tembakau olahan nol. Adanya penambahan output tidak menyebabkan peningkatan ataupun penurunan penyerapan tenaga kerja karena adanya indikasi penggunaan teknologi.
ANALISIS INTEGRASI PASAR APEL (Kasus di Desa Sumbergondo, Kota Batu, Jawa Timur) Zunaidah, Anggra Dhinatul; Setiawan, Budi; Anindita, Ratya
HABITAT Vol 26, No 3 (2015)
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (345.9 KB) | DOI: 10.21776/ub.habitat.2015.026.3.21

Abstract

Integrasi pasar merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat pergerakan harga yang terjadi di pasar acuan akan menyebabkan perubahan di pasar pengikutnya. Perubahan harga apel ditingkat petani dan pedagang pengecer tidak berjalan seimbang, hal tersebut menunjukkan bahwa transmisi harga antara lembaga pemasaran masih rendah. Informasi harga yang kurang memadai dan tidak merata antara petani dan pengecer akan menyebabkan adanya asimetri informasi sehingga terjadi kegagalan pasar, selain itu juga menandakan bahwa pasar tidak terintegrasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis integrasi pasar apel di tingkat petani dengan pedagang pengecer dan di tingkat pedagang pengecer di Kota Batu dengan pedagang pengecer di Kota Malang, Kediri, Surabaya dan Jember. Metode analisis yang digunakan yaitu kointegrasi Johansen dan Vector Error Corection Model (VECM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasar apel antara petani dan pedagang pengecer Kota Batu, Malang dan Surabaya sudah terintegrasi dalam jangka panjang maupun pendek. Selain itu antara pedagang pengecer Kota Batu dan pedagang pengecer Malang dan Surabaya sudah terintegrasi dalam jangka panjang maupun pendek

Page 1 of 1 | Total Record : 5